Cara Menghitung Kebutuhan Gas FM-200 Menurut Standar NFPA 2001 Edisi 2022

Apakah masih ada yang menggunakan rumus “Volume x 0,5463” untuk menghitung kebutuhan gas FM-200? Apakah rumus ini memberikan hasil yang akurat? Apakah ini merupakan rumus yang valid atau hanya merupakan pendekatan sembrono? Dalam sains pemadaman api menggunakan Clean Agent Gas, tidak bisa dianggap sepele seperti mencampur kopi dan gula sesuai selera.

Pemadam kebakaran gas FM-200 adalah salah satu sistem yang sangat efektif dalam memadamkan kebakaran tanpa meninggalkan residu atau merusak lingkungan. Namun, untuk memastikan sistem ini bekerja dengan optimal, sangat penting untuk menghitung kebutuhan gas FM-200 dengan benar. Salah satu panduan yang paling diakui secara internasional dalam menghitung kebutuhan gas FM-200 adalah Standar NFPA 2001 Edisi 2022. Artikel ini akan membahas secara mendalam Cara Menghitung Kebutuhan Gas FM-200 Menurut Standar NFPA 2001 Edisi 2022.

Sebelum kita memulai, ada baiknya kita sepakat terlebih dahulu bahwa kebakaran bukanlah sekadar peristiwa sederhana, melainkan merupakan fenomena yang melibatkan beragam aspek seperti fisika, kimia, dan matematika. Dalam konteks pemadaman kebakaran menggunakan clean agent gas, NFPA membedakan dua metode utama, yaitu Total Flooding dan Local Application. Dikarenakan FM-200 Fire Suppression Systems bekerja berdasarkan prinsip Total Flooding, maka terdapat sejumlah faktor krusial yang perlu dipertimbangkan sebelum kita melakukan perhitungan kapasitas berat gas FM-200. Faktor-faktor tersebut mencakup dimensi volume ruangan, suhu lingkungan di dalam ruangan, klasifikasi kelas kebakaran yang terjadi, tingkat keamanan yang dibutuhkan, konsentrasi desain gas, massa jenis gas, suhu penyimpanan FM-200, dan tekanan udara. Memahami semua hal ini akan membantu kita dalam merencanakan sistem pemadam kebakaran yang efektif dan aman. Jadi, apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut? Mari kita lanjutkan pembahasan ini!

Standar dan Regulasi Menghitung FM-200

Dalam artikel ini, kita akan menggunakan rumus atau persamaan untuk menghitung kebutuhan gas FM-200 sesuai dengan standar NFPA 2001 Edisi 2022. Namun, selain standar NFPA 2001:2022, terdapat beberapa rumus lain yang juga dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan gas FM-200 (HFC-227ea). Beberapa di antaranya adalah ISO 14520-9, BS EN 15004-5, SNI 19-6772-2002, dan UL 2166. Kita akan membahas dan membandingkan penggunaan rumus-rumus tersebut untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dalam menentukan kebutuhan gas FM-200 dalam sistem pemadam kebakaran. Jadi, mari kita eksplorasi lebih lanjut!

Penjelasan tentang Standar NFPA 2001 Edisi 2022

Dalam NFPA 2001 edisi terbaru tahun 2022, rumus atau formula untuk menghitung kebutuhan gas FM-200 dapat ditemukan di Chapter 7 – Total Flooding Systems, bagian 7.3. Total Flooding Quantity. Di bagian ini, Anda akan menemukan berbagai rumus dan formula lain yang dapat digunakan untuk situasi-situasi khusus. Namun, pada kesempatan ini, kita akan fokus terlebih dahulu pada pembahasan rumus dasar untuk menghitung FM-200 sesuai dengan NFPA 2001:2022. Mari kita eksplorasi lebih lanjut!

Standar dan Regulasi Menghitung FM-200

Standar terbaru NFPA 2001 Edisi 2022 merupakan panduan penting dari National Fire Protection Association (NFPA), yang dikenal luas dalam menetapkan standar keamanan di industri perlindungan kebakaran. Dokumen ini didesain untuk memberikan petunjuk jelas dan terperinci tentang pemilihan, instalasi, dan pemeliharaan sistem pemadam kebakaran gas. Dengan fokus pada teknologi terkini dan praktik terbaik dalam industri, edisi terbaru ini memberikan wawasan mutakhir bagi para profesional yang terlibat dalam desain, implementasi, dan pemeliharaan sistem pemadam kebakaran.

Salah satu hal yang ditonjolkan dalam NFPA 2001 Edisi 2022 adalah cara menghitung kebutuhan gas FM-200, yang merupakan salah satu agen pemadam kebakaran yang sangat efektif dan sering digunakan di berbagai industri. Dokumen ini memberikan panduan rinci tentang cara menghitung jumlah gas yang dibutuhkan dalam menghadapi berbagai situasi kebakaran, memastikan bahwa sistem pemadam kebakaran gas berfungsi secara optimal dan efisien untuk melindungi aset dan nyawa manusia.

Selain itu, edisi terbaru dari standar ini juga menyoroti perkembangan terbaru dalam teknologi pemadam kebakaran gas dan merekomendasikan praktik terbaik untuk memastikan sistem yang dipasang memenuhi standar keamanan yang ketat. Ini mencakup pemilihan peralatan yang sesuai, penempatan yang strategis, dan prosedur pemeliharaan yang teratur serta komprehensif.

Dengan memahami dan mengikuti panduan yang terdapat dalam NFPA 2001 Edisi 2022, para profesional di bidang pemadam kebakaran dapat memastikan bahwa sistem yang mereka tangani memenuhi standar keamanan tertinggi, menjaga bangunan, aset, dan yang paling penting, keselamatan individu yang berada di dalamnya.

Standar Lain yang Relevan

Selain Standar NFPA 2001:2022, terdapat sejumlah standar lain yang juga sangat relevan dalam konteks perencanaan, implementasi, dan pemeliharaan sistem pemadam kebakaran gas, termasuk ISO 14520-9, BS EN 15004-5, dan SNI 19-6772-2002. Setiap standar ini memiliki fokus dan persyaratan tersendiri yang membentuk kerangka kerja penting bagi para profesional di industri pemadam kebakaran untuk memastikan sistem pemadam kebakaran gas beroperasi dengan efektif dan efisien.

British Standard – BS ISO 14520-9
British Standard – BS ISO 14520-9

British Standard – BS ISO 14520-9 : Gaseous Fire-extinguishing Systems Physical Properties and System Design. Part 9: HFC 227ea Extinguishant. Standar lain yang dikeluarkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), memberikan panduan terkait dengan sistem pemadam kebakaran gas otomatis yang menggunakan agen pemadam kebakaran non-air, termasuk FM-200. Standar ini menguraikan persyaratan teknis dan prosedur pengujian yang harus dipatuhi agar sistem pemadam kebakaran gas dapat dianggap memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.

British Standard – BS EN 15004-5
British Standard – BS EN 15004-5

Fixed Firefighting Systems Gas Extinguishing Systems. Part 5: Physical Properties and System Design of Gas Extinguishing Systems for HFC 227ea Extinguishant. Di sisi lain, BS EN 15004-5 adalah standar yang dikeluarkan oleh British Standards Institution (BSI) dan menyoroti persyaratan spesifik untuk sistem pemadam kebakaran gas yang digunakan dalam ruang yang dirancang untuk mengandung peralatan listrik. Standar ini memberikan panduan mengenai pemilihan, instalasi, dan pemeliharaan sistem pemadam kebakaran gas FM-200 serta metode pengujian yang diperlukan untuk memastikan keandalan sistem.

Badan Standarisasi Nasional - SNI 19-6772-2002
Badan Standarisasi Nasional - SNI 19-6772-2002

Tata Cara Sistem Pemadam Api FM 200 (HFC-227ea). Sementara itu, SNI 19-6772-2002 adalah standar yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSN) dan merupakan adaptasi dari standar internasional untuk penggunaan di Indonesia. Standar ini menggambarkan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh sistem pemadam kebakaran gas FM-200 yang digunakan di Indonesia, dengan mempertimbangkan kondisi lokal, peraturan, dan kebutuhan khusus yang mungkin berbeda dari negara lain.

Meskipun setiap standar memiliki pendekatan dan persyaratan yang sedikit berbeda dalam mengatur penggunaan dan pengujian sistem pemadam kebakaran gas FM-200, namun keseluruhan standar ini memberikan landasan yang kuat bagi para profesional di industri pemadam kebakaran untuk memastikan keselamatan dan keamanan optimal di lingkungan kerja mereka. Dengan memahami perbedaan dan persyaratan dari setiap standar ini, para profesional dapat membuat keputusan yang tepat dan memastikan bahwa sistem pemadam kebakaran gas yang mereka tangani sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.

Meskipun formulanya hampir sama, perbedaannya terletak pada notasi atau simbol yang digunakan. Rincian tentang cara menghitung FM-200 (HFC-227ea) versi ISO dan BS EN akan dibahas lebih lanjut dalam artikel berikutnya.

Equation Formula Cara Menghitung FM-200 Berdasarkan NFPA 2001:2022

EQUATION FORMULA FOR TOTAL FLOODING QUANTITY

Berdasarkan NFPA 2001 edisi terbaru tahun 2022, rumus atau formula untuk menghitung kebutuhan gas FM-200 dapat ditemukan di Chapter 7 - Total Flooding Systems, bagian 7.3. Total Flooding Quantity. Dalam menghitung kebutuhan gas FM-200 untuk sistem pemadam kebakaran, terdapat rumus umum yang digunakan yang melibatkan beberapa faktor kunci. Rumus ini membantu dalam menentukan jumlah gas FM-200 yang diperlukan untuk menanggapi ukuran dan jenis kebakaran yang mungkin terjadi. Beberapa faktor kunci yang terlibat dalam rumus tersebut antara lain adalah dimensi volume ruangan yang akan dilindungi, klasifikasi kelas kebakaran, suhu ruangan, dan tingkat keamanan yang dibutuhkan. Selain itu, faktor lain seperti design concentration, massa jenis gas (specific vapor volume), suhu penyimpanan gas FM-200, dan tekanan udara juga berpengaruh dalam menghitung kebutuhan gas tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing faktor yang terlibat dalam rumus tersebut:

W = Berat (Weight)

Faktor berat mencerminkan jumlah gas FM-200 yang diperlukan berdasarkan pada berat benda atau area yang dilindungi. Hal ini terkait dengan kapasitas gas yang harus tersedia untuk menyerap panas dan memadamkan kebakaran dengan efektif. Rumus umum biasanya mempertimbangkan berat material yang harus dilindungi untuk menentukan jumlah gas yang tepat.

V = Volume

Volume ini mengacu pada ukuran total ruang yang akan dipadamkan [Enclosure Hazards], termasuk area terbuka dan tertutup. Semakin besar volume ruang, semakin banyak gas FM-200 yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi yang efektif dalam memadamkan kebakaran, dihitung berdasarkan volume bersihnya [Net Volume].

Jadi begini, bayangkan kamu punya ruangan dengan ukuran panjang 12 meter, lebar 8 meter, dan tinggi 4 meter. Kalau dihitung, volume total ruangan kamu adalah 384 m3. Tapi di dalam ruangan itu, ada beberapa tiang beton yang memakan sebagian volume. Misalnya, ada 12 tiang dengan ukuran 30 x 30 cm dan tinggi 4 meter. Nah, berdasarkan ilustrasi tadi, ada 2 tiang kolom yang ukurannya penuh, 6 tiang setengah, dan 4 tiang seperempat.

1. Hitung volume tiang kolom yang berukuran penuh:
Volume = panjang × lebar × tinggi
Volume = 0,3 m × 0,3 m × 4 m
Volume = 0,36 m³ (per tiang)
Jumlah total untuk 2 tiang kolom = 0,36 m³ × 2 = 0,72 m³

2. Hitung volume tiang beton yang berukuran setengah:
Volume = (panjang × lebar × tinggi) ÷ 2
Volume = (0,3 m × 0,3 m × 4 m) ÷ 2
Volume = 0,36 m³ (per tiang)
Jumlah total untuk 6 tiang setengah = 0,36 m³ × 6 = 2,16 m³

3. Hitung volume tiang beton yang berukuran seperempat:
Volume = (panjang × lebar × tinggi) ÷ 4
Volume = (0,3 m × 0,3 m × 4 m) ÷ 4
Volume = 0,09 m³ (per tiang)
Jumlah total untuk 4 tiang seperempat = 0,09 m³ × 4 = 0,36 m³

Jadi, total volume tiang beton yang mengurangi volume ruangan adalah:
0,72 m³ (untuk tiang kolom) + 2,16 m³ (untuk tiang setengah) + 0,36 m³ (untuk tiang seperempat) = 3,24 m³

Volume ruangan yang sebenarnya adalah volume total ruangan awal dikurangi dengan volume total tiang beton, yaitu:
384 m³ – 3,24 m³ = 380,76 m³

Jadi, net volume ruangan setelah dikurangi oleh volume tiang beton adalah sekitar 380,76 m³.

C = Consentrasi (Concentration)

Konsentrasi gas FM-200 merujuk pada jumlah gas yang diperlukan dalam ruang tertentu untuk mencapai tingkat yang efektif dalam memadamkan kebakaran. Faktor ini berhubungan langsung dengan efisiensi gas dalam menyerap panas dan memadamkan api. Rumus umum biasanya mencakup persyaratan konsentrasi minimum gas FM-200 yang diperlukan [Minimum Design Concentration / MDC] untuk situasi kebakaran yang berbeda.

Sebelum kita lanjut ke pembahasan tentang bagaimana cara menentukan nilai Agent Design Concentration, ada baiknya kita pahami dulu apa itu Minimum Extinguishing Concentration (MEC) dan Minimum Design Concentration (MDC) menurut NFPA 2001 edisi 2022.

Minimum Extinguishing Concentration (MEC)

Minimum Extinguishing Concentration (MEC) adalah nilai yang didapat dari hasil riset dan pengujian terhadap bahan bakar yang berbeda, sesuai dengan klasifikasi kebakarannya. Berikut adalah perbandingan nilai MEC yang terdapat dalam NFPA 2001 edisi 2022 dan edisi 2015.

 
Minimum Extinguishing Concentration (MEC) 1
Minimum Extinguishing Concentration (MEC) 2

Dalam proses pengujiannya, sebuah zat atau bahan ditempatkan dalam wadah khusus dan dibakar, kemudian dipadamkan menggunakan gas FM200 (HFC-227ea). Proses ini dikenal sebagai Cup Burner. Nilai MEC yang dihasilkan didasarkan pada perhitungan kimia dan fisika tentang seberapa banyak energi yang dilepaskan oleh pembakaran sampel uji, serta berapa banyak gas HFC-227ea yang dibutuhkan untuk memadamkan sampel uji tersebut berdasarkan volume tertentu, yang diukur dalam persentase per volume. Sekarang mari kita lihat bagaimana NFPA 2001:2022 menentukan nilai MDC untuk kebakaran kelas A, B, dan C melalui klausul 7.2.2.1.1, 7.2.2.2.1, atau 7.2.2.4.

Minimum Extinguishing Concentration (MEC) 3 (1)

Berdasarkan klausul tersebut, semua nilai MEC untuk setiap kelas kebakaran mengarah pada Listing Program, UL 2166 untuk Halocarbon Clean Agent Extinguishing System Units, atau laboratorium sejenis yang setara. Mengapa begitu? Karena pengujian untuk menentukan nilai MEC dilakukan oleh UL (Underwriters Laboratories) sebagai standar keselamatan yang diakui secara global. Oleh karena itu, nilai-nilai MEC yang tercantum dalam NFPA 2001 mengacu pada program pengujian UL 2166 untuk Halocarbon Clean Agent Extinguishing System Units, atau laboratorium serupa yang dianggap setara.

Minimum Design Concentration (MDC)

Minimum Design Concentration (MDC) adalah nilai konsentrasi gas yang akan digunakan di dalam ruangan untuk melindungi, setelah mempertimbangkan Safety Factor. Safety Factor diterapkan dengan mengalikan nilai Safety Factor dengan nilai MEC. Berikut adalah perbandingan nilai Minimum Design Concentration (MDC) dalam NFPA 2001 edisi 2022 dan 2015. Nilai-nilai MDC dari tiga edisi terakhir NFPA 2001 (2015, 2018, dan 2022) adalah sebagai berikut:

Minimum Design Concentration (MDC) 1

Referensi dalam NFPA 2001:2022 untuk Kelas A dan C dapat ditemukan di Annex A Table A.7.2.2.3(b), sedangkan untuk Kelas B, tabel yang perlu diperhatikan adalah Annex A Table A.7.2.2.2.1. Namun, perlu diperhatikan bahwa untuk Kelas B, tabel tersebut hanya mencantumkan nilai MEC-nya untuk bahan bakar n-Heptane. Berbeda dengan NFPA 2001 edisi 2015, di mana nilai MDC untuk kelas B telah ditetapkan langsung menjadi 8,7.

Minimum Design Concentration (MDC) 1

Oh ya, perlu dicatat bahwa nilai MDC yang ditetapkan oleh NFPA 2001, ISO 14520-9, BS EN 15004-5, dan UL 2166 bisa berbeda satu sama lain. Jadi, tidak semuanya memiliki nilai yang sama.

Minimum Design Concentration (MDC) 3

Nah, menariknya, dalam pengujian UL 2166, sistem arrangement di Test Enclosure menggunakan nilai 83.34 untuk Kelas A, dan 76.92 untuk Kelas B. Tapi dalam artikel ini, kita akan fokus membahas nilai MDC yang sudah ditetapkan oleh NFPA 2001 saja.

Referensi Nilai MDC x Safety Factor

Penting untuk diingat bahwa nilai Minimum Design Concentration (MDC) sebenarnya didapat dengan mengalikan nilai Minimum Extinguishing Concentration (MEC) dengan Safety Factor. Hal ini didasarkan pada referensi dari NFPA 2001:2022 Chapter 7, di bagian 7.2 yang membahas tentang persyaratan konsentrasi desain.

Referensi Nilai MDC x Safety Factor

Untuk Kelas A, kamu bisa lihat di klausul 7.2.2.1.2 (1), untuk Kelas B di klausul 7.2.2.2.3, dan untuk Kelas C di klausul 7.2.2.4.1 dari NFPA 2001:2022. Atau, kamu bisa melihat di Annex A.7.2.2.3(7.b) untuk mendapatkan persamaan perhitungannya.

NFPA 2001 edisi 2022 telah menetapkan nilai-nilai Safety Factor yang harus dipakai dalam perhitungan.

Cara Menentukan Nilai Minimum Design Concentration (MDC)

Untuk menentukan nilai Agent Design Concentration, kamu bisa menggunakan dua cara yang telah ditetapkan oleh NFPA 2001:2022.

1. Pertama, kamu bisa langsung menggunakan nilai MDC yang telah ditetapkan dalam standar NFPA 2001.
2. Atau, kamu bisa menggunakan nilai Minimum Extinguishing Concentration (MEC) yang telah ditentukan oleh NFPA 2001, lalu dikalikan dengan nilai Safety Factor.

1. Menggunakan Nilai MDC (NFPA 2001:2022)

Nah, kalau misalnya kamu mau pakai yang namanya nilai MDC, nih, aku kasih tau nih nilai MDC-nya menurut NFPA edisi 2022:
– Buat Kelas A, nilainya 6.7 aja.
– Kalau buat Kelas B, nilainya 8.7, tapi yang dipakai n-Heptane.
– Terus buat Kelas C, nilainya 7.0.

Cara Menentukan Nilai Minimum Design Concentration (MDC)

Penting untuk diingat bahwa nilai 8.7 pada MDC untuk Kelas B hanya berlaku untuk bahan kimia jenis n-Heptane. Nilai MDC untuk Kelas B perlu disesuaikan dengan jenis bahan kimia yang menjadi sumber api (ignition source). Setiap bahan kimia memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi nilai MEC dan MDC-nya.

Semua nilai MEC yang ditetapkan oleh NFPA untuk Kelas A, B, dan C merujuk ke Listing Program, UL 2166 untuk Halocarbon Clean Agent Extinguishing System Units, atau setara. Ini berarti, cara mengetahui nilai MDC suatu bahan kimia selain n-Heptane adalah dengan menggunakan data yang setara dari produsen perangkat Fire Suppression Systems. Sumber data tersebut bisa saja berasal dari perusahaan seperti Great Lakes Chemical Corporation, yang merupakan produsen gas HFC-227ea.

Table Class B Suppression Design Concentrations

Alasan saya menggunakan data dari produsen tersebut adalah karena dalam dokumen seperti NFPA 2001, UL 2166, dan BS EN 15004-5, Anda tidak akan menemukan nilai-nilai MEC dan MDC untuk bahan kimia kelas B. Bahkan di ISO 14520-9, hanya sedikit bahan kimia yang disajikan dengan nilai MDC-nya.

Tentu, saya paham betul bahwa biaya untuk dokumen bisa mencapai ratusan dolar. Tapi, karena Anda calon pelanggan yang luar biasa dan pasti akan menjadi pelanggan setia, saya ingin berbagi rahasia ini secara cuma-cuma hanya untuk Anda.

Biasanya, biaya dokumen bisa menjadi beban yang cukup besar bagi banyak orang. Namun, sebagai pelanggan yang istimewa, Anda akan mendapatkan akses eksklusif ke informasi dan dokumen tanpa biaya tambahan. Ini adalah salah satu keuntungan menjadi bagian dari komunitas kami.

Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan kesempatan ini dan mulailah menjelajahi dunia informasi tanpa hambatan. Kami akan senang bisa membantu Anda dalam segala kebutuhan dokumen Anda.

2. Menggunakan Nilai MEC x Safety Factor (NFPA 2001:2022)

Ayo kita bahas tentang nilai MEC dikalikan dengan Safety Factor (SF), tapi inget ya, hasilnya nggak boleh lebih kecil dari nilai MDC yang udah ditetapkan.

Oke, berikut adalah nilai-nilai MEC yang udah diatur oleh NFPA 2001 edisi 2022:
– Untuk Kelas A & C, nilainya 5.2.
– Sementara buat Kelas B, nilai MEC-nya 6.7 (itu untuk n-Heptane).

Contoh, gimana cara menghitung nilai MDC buat Kelas C:
Nilai MEC Kelas C (5.2) dikali Safety Factor Kelas C (1.35) sama dengan 7,02. Nah, karena MDC Kelas C udah ditetapkan sebelumnya 7.0%, jadi kita bisa pake nilai MDC yang 7% atau 7.02%.

Misalnya kita mau hitung nilai MDC buat Kelas B, contohnya kita pake Ethanol. Berdasarkan data yang aku punya, nilai MEC Ethanol itu 8.3. Nah, kalau kita kaliin sama Safety Factor Kelas B, hasilnya 10.79. Tapi inget ya, MDC Kelas B untuk Ethanol udah ditetapkan 10.8%, jadi harus pake nilai MDC yang 10.8%.

Terus, buat Kelas A, cara hitungnya agak beda. Hasil perkalian MEC Kelas A sama Safety Factor nya cuma 6.24, tapi nilai MDC Kelas A yang udah ditetapkan itu 6.7%. Walaupun beda, harus tetap pake nilai MDC yang 6.7%. Ini karena ada aturan kalau hasil perkalian nggak boleh lebih kecil dari MDC yang udah ditetapkan.

Kenapa bisa begitu? Ini rahasia, tapi aku mau share nih. Jadi, nilai MEC 5.2 dan Safety Factor 1.2 itu cuma berlaku buat 4 jenis material yang dipake di pengujian Kelas A. Nah, buat bahan selain itu, Safety Factor yang dipake itu 1.3.

Makanya, nilai MDC buat Kelas A ditetapkan 6.7. Ini hasil perhitungan dari MEC Kelas A dikaliin sama Safety Factor yang lebih tinggi, yaitu 1.3, jadi 6.76.

Jadi, begitulah ceritanya. Semoga jelas ya!

Extinguishant concentration requirements

Nah, info tentang justifikasi ini sebetulnya nggak bakal kamu temuin di NFPA, tapi ada di ISO 14520-1, lho.

Jadi sekarang, kamu bisa pilih sendiri, mau pakai nilai MDC yang udah ditetapkan, atau mau hitung manual pake nilai MEC dikaliin Safety Factor. Tergantung kebutuhan dan preferensi kamu aja.

S = Volume Uap Spesifik (Specific Vapor Volume)

Oke, jadi Specific Vapor Volume itu sebenernya adalah volume spesifik dari uap suatu zat yang super-panas, yang diukur pada tekanan 1 atmosfer dan suhu minimum yang diantisipasi, berdasarkan ukuran ruangan yang akan dilindungi.

Dalam bahasa yang lebih simpel, Specific Vapor Volume itu kayak perubahan bentuk gas dari suatu zat yang super panas, yang ngaruhin volumenya karena perubahan suhu.

Jadi, sebenarnya uap dan gas itu sama-sama termasuk dalam kategori zat yang sama menurut hukum termodinamika. Nah, tentang volume dan massa jenis zat, coba bayangin begini: “Mana yang lebih berat, 1 kg kapas basah atau 1 kg kapas kering?” Ya, beratnya sama.

Yang bedain cuma volume dan massa jenisnya. Jadi, mungkin kamu perlu wadah yang lebih besar buat nyimpan kapas kering ketimbang kapas basah.

Tapi walaupun beratnya sama, cuma kapas kering aja yang bisa terbang-bebas, bergerak dengan elegan, terombang-ambing di udara ketika diterpa angin sepoi-sepoi.

KAPAS

Setiap benda di alam semesta punya sesuatu yang kita sebut sebagai "massa", yang ngisi ruang. Nah, salah satu ciri khasnya adalah, kalau dipanaskan bakal memuai, dan kalau didinginkan bakal menyusut.Begitu juga dengan udara, uap, dan gas lainnya. Nah, satuan yang dipake buat ngukur tekanan udara atau gas itu biasanya disebut "atm" atau atmosfer, yang ngacu pada tekanan dari gaya gravitasi. Satu atm itu nilainya sama dengan 1,01325 bar atau sekitar 1,033 kg/cm2.Aku pengen ucapin terima kasih buat para ilmuwan hebat, kayak Abdurrahman Al-Khazini dan Sir Isaac Newton, yang udah ngebuka jalan buat ilmu fisika, khususnya soal gravitasi, tekanan, gaya, dan massa. Tanpa mereka, mungkin kita nggak bakal tau banyak hal kayak gini.Nah, gimana sih caranya nentuin nilai specific vapor volume untuk FM-200 pas di suhu tertentu? Kekepoanmu kebangetan? Mau tau doang, atau mau tau banget-banget?

Bagaimana Sih Cara Menentukan Specific Vapor Volume
Table A.7.3.1(j) - HFC 227ea Total Flooding Quantity (SI Units)

Nah, berdasarkan tabel tadi, pertama-tama kita tentuin dulu suhu minimum yang kita antisipasi. Misalnya, suhu di ruangan kita biasanya sekitar 23~28 °C. Tapi, pas musim hujan atau dingin, suhunya bisa turun sampe 20 °C.

Jadi, suhu 20 °C itu yang kita anggap sebagai suhu minimum yang mungkin terjadi.

Kalo suhu minimum yang kita antisipasi itu 20 °C, maka Specific Vapor Volume-nya adalah 0,1373 m3/kg.

Tadaa! Sekarang kita udah dapet nilai specific vapor volume yang bisa kita masukin ke rumus buat ngitung kebutuhan berat gas FM-200.

Specific Vapor Volume dan Antisipasi Suhu Minimum

Mengapa Kita Perlu Antisipasi Suhu Minimum dalam Menentukan Specific Vapor Volume?

Nah, tujuan kita menentukan nilai specific vapor volume berdasarkan antisipasi suhu minimum adalah karena panas itu salah satu bentuk energi penting, guys! Dan dalam fisika, perpindahan panas itu bisa terjadi melalui tiga mekanisme: konduksi, konveksi, dan radiasi.

Jadi, buat paham, mengukur, dan ngitung perpindahan panas yang terjadi melalui konduksi dan radiasi, kita perlu paham dasar termodinamika. Sedangkan untuk yang melibatkan konveksi, kita harus ngerti dasar-dasar mekanika fluida.

Jadi, inilah kenapa kita butuh termodinamika dan mekanika fluida sebagai dasar untuk memahami, mengukur, dan menghitung proses perpindahan panas yang terjadi.

Klasifikasi Kelas Kebakaran (Fire Class)

Klasifikasi Kebakaran Berdasarkan Bahan Bakarnya [Classify Fire By Fuel]

Gimana sih cara menentukan kelas bahaya atau klasifikasi kebakaran? Gampang kok, tinggal kita cari tau aja barang atau properti apa yang mau kita lindungi di ruangan itu.

Nah, dengan mengidentifikasi kelas kebakaran, tujuannya adalah buat nentuin nilai Safety Factor. Misalnya, kalo ruangan yang mau kita lindungi isinya lukisan, yang biasanya dari bahan kain (canvas) dan bingkainya dari kayu, berarti properti itu masuk ke kelas kebakaran Kelas A.

Tapi kalo ruangan yang mau kita proteksi itu isinya alat-alat elektronik, kayak ruang server atau komputer, berarti propertinya masuk ke kelas kebakaran Kelas C.

Jadi, dengan ngidentifikasi ini, kita bisa lebih persiap dan lebih tepat dalam memilih sistem proteksi kebakaran yang cocok untuk tiap-tiap ruangan.

Cara Menghitung FM-200 Berdasarkan NFPA 2001:2022

Untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang cara menghitung kebutuhan gas FM-200, saya akan menyajikan dua contoh studi kasus yang berbeda. Meskipun keduanya memiliki volume ruangan yang sama, yaitu 7x5x3 meter (Panjang x Lebar x Tinggi), perbedaan utamanya terletak pada klasifikasi kebakaran atau sumber penyalaan serta suhu ruangan di masing-masing area tersebut. Dengan demikian, Anda akan dapat melihat perbandingan yang lebih jelas mengenai jumlah gas FM-200 yang dibutuhkan berdasarkan kelas api dan suhu ruangan.

Contoh Kasus #1 - Gudang Lukisan Dony

Ayo kita lihat contoh kasus pertama, kita punya gudang milik Dony, seorang pelukis terkenal. Dia membangun gudang khusus untuk menyimpan lukisannya yang bernilai tinggi sebelum dijual. Gudang itu berukuran 7 meter panjangnya, 5 meter lebarnya, dan tingginya 3 meter. Suhu di dalam gudang biasanya berkisar antara 23 hingga 28 °C. Untuk melindungi karyanya dari risiko kebakaran, Leonardo memutuskan untuk memasang sistem pemadam kebakaran FM-200. Namun, dia tidak tahu cara menghitung jumlah gas FM-200 yang dibutuhkan.

Berikut data yang kita punya:

Jadi, kita bisa hitung kebutuhan gas FM-200 untuk api kelas A dengan rumus yang diberikan dalam NFPA 2001 edisi 2022.

Contoh Kasus #1 - Gudang Lukisan Dony

Dari hasil perhitungan diatas, Dony membutuhkan sekitar 55 kg gas FM-200 untuk melindungi gudang lukisannya.

Namun jika kita bandingkan menggunakan metode perhitungan cepat Abal-abal yang sering digunakan yaitu “W = Volume x 0,5463“.

W=105 x 0,5463=57,361

Dengan metode ini, perkiraan jumlah gas FM-200 yang dibutuhkan adalah sekitar 58 Kg.

Jadi, terdapat perbedaan sekitar 3 Kg lebih banyak antara kedua metode ini.

Contoh Kasus #2 – Lab. Ethanol Rony (Temp. 25 °C)

Oke, jadi Rony, seorang guru fisika, lagi mau bikin laboratorium buat penelitiannya tentang bahan bakar kendaraan pakai Ethanol. Laboratoriumnya punya ukuran 7 meter panjangnya, 5 meter lebarnya, dan tingginya 3 meter, dengan suhu di ruangannya biasanya antara 28 hingga 33 °C.

Nah, Rony mau jaga laboratoriumnya dari bahaya kebakaran dengan pake sistem pemadam kebakaran FM-200. Tapi, dia belum ngerti cara ngitung berapa banyak gas FM-200 yang dia butuhin. Jadi, mari kita bantu Rony buat nentuin kebutuhan kapasitas gas FM-200 buat laboratoriumnya.

Berikut data yang kita punya:

Ini nih contoh cara menghitung kebutuhan gas FM-200 untuk Kelas Api B (pake Ethanol, dengan suhu ruangan 25 °C) berdasarkan rumus yang ada di NFPA 2001 edisi 2022.

Contoh Kasus #2 – Lab. Ethanol Rony (Temp. 25 °C)

Dari hasil perhitungan diatas, Rony membutuhkan sekitar 91 kg gas FM-200 untuk melindungi laboratoriumnya.

Namun jika kita bandingkan menggunakan metode perhitungan cepat Abal-abal yang sering digunakan yaitu “W = Volume x 0,5463“.

W=105 x 0,5463=57,361

Dengan metode ini, perkiraan jumlah gas FM-200 yang dibutuhkan adalah sekitar 58 Kg.

Wah, bedanya lumayan jauh ya, kurangnya 33 kg.

Kesimpulan Cara Menghitung FM-200

Saat hendak menghitung kebutuhan FM-200, sangat penting untuk merujuk pada standar internasional yang telah diakui secara luas. Contohnya, Anda bisa memilih untuk mengacu pada NFPA 2001 atau BS EN 15004-5. Selain itu, sebagai alternatif, ISO 14520-9 juga bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, jika Anda lebih memprioritaskan standar lokal di dalam negeri, maka Anda bisa memilih untuk menggunakan SNI 19-6772-2002. Dengan mengikuti standar yang tepat, Anda dapat memastikan keamanan dan efektivitas sistem perlindungan yang Anda terapkan.

Harga Isi Ulang Refill Gas Clean Agent FM-200

Wah, berapa ya harga gas clean agent FM-200 di pasaran? Biasanya, sekitar Rp 1.500.000, tapi kita punya penawaran istimewa nih! Kamu bisa dapetin gas ini cuma Rp 850.000 aja, belum lagi bisa dapet diskon tambahan buat pembelian dalam jumlah banyak. Tenang aja soal harga, karena kita lagi ngasih promo diskon lebih dari 40% buat kamu! Dan kalau kamu masih mikir harga ini mahal, santai aja! Kamu bisa langsung nego sama kita sampai kita bisa sepakat harga yang cocok buat kamu.

Harga Gas Clean Agent FM-200 (HFC-227ea)
PROMO TERBATAS

FM-200® (HFC-227ea)

Rp. 850.000Spesial Bulan ini
  • Kidde Fire System
  • Zero ODP [Ozone Depletion Potential]
  • Clean, no residue to clean up
  • Electrically non-conductive and non-corrosive
  • UL Component Recognized, FM Approved

Karakteristik Gas Clean Agent

  • Waterless formula [non water-based]
  • Tidak beresidu [non-residue]
  • Tidak menyebabkan karat [non-corrosive]
  • Tidak menghantar arus listrik [non-conductive]
  • Tidak berwarna [colorless]
  • Tidak berbau [odorless]
  • Sama sekali tidak reaktif terhadap air [non water reaction]
  • Tidak berefek terhadap material apapun [low chemical reaction]

Keunggulan Clean Agent Gas FM-200

image image

Clean & Clear

Menghilang sepenuhnya tanpa meninggalkan jejak atau sisa sedikit pun.

image image

Quick Action

Dalam waktu kurang dari 10 detik, kebakaran apa pun pasti padam.

image image

Safe

Aman jika terpapar oleh manusia, sehingga Anda bisa tetap beraktivitas dan bernapas seperti biasa.

image image

Low Chemical Reactivity

Tidak korosif terhadap logam, aman jika terpapar karet, plastik, dan bahan lainnya.

image image

Daya Padam Super Tinggi

Keunggulan utama gas HFC-227ea adalah daya pemadamannya yang sangat tinggi.

image image

Non Conductive

Gas cair tanpa bahan dasar air, sehingga tidak menghantarkan listrik.

image image

Colorless & Odorless

Gas Clean Agent HFC-227ea memiliki karakteristik yang tidak berwarna dan tidak berbau.

image image

Non Ozon Depleting

Sangat ramah terhadap lapisan ozon dan tidak berpotensi menyebabkan pemanasan global.

Sumber Referensi
  1. NFPA 2001:2008, Standard on Clean Agent Fire Extinguishing Systems.
  2. BS EN 15004-1:2019, Fixed Firefighting Systems. Gas Extinguishing Systems Design, Installation and Maintenance.
  3. BS EN 15004-5:2020, Fixed Firefighting Systems. Gas extinguishing systems – Physical Properties and System Design of Gas Extinguishing Systems for HFC 227ea Extinguishant.
  4. ISO 14520-1:2023, Gaseous Fire-Extinguishing Systems – Physical Properties and System Design – Part 1: General Requirements.
  5. ISO 14520-9:2019, Gaseous Fire-Extinguishing Systems – Physical Properties and System Design – Part 9: HFC 227ea Extinguishant.
  6. UL Standard 2166, Halocarbon Clean Agent Extinguishing System Units.
  7. SNI 19-6772-2002, Tata Cara Sistem Pemadam Api FM200 (HFC-227ea).
  8. 90-FM200M-021, Kidde FM-200 ECS Series Engineered Fire Suppression System – Design, Installation, Operation, and Maintenance Manual.
 
LAYANAN JASA KAMI

Our Serivices Provide Integrated Solutions

Isi Ulang Refilling Clean Agent Gas

Isi Ulang Refilling Clean Agent Gas

Melayani refilling isi ulang clean agent gas fire suppression: FM-200 (HFC-227ea), EFKA 5112, Novec-1230 (FK-5-1-12), Inergen, Argonite, RF-36 (HFC-236fa), dan CO2 System.

Pemasangan Instalsi Fire Suppression

Pemasangan Instalsi Fire Suppression

Melayani Jasa instalasi fire suppression system. Tim profesional kami menjamin pemasangan yang cepat, ramah lingkungan, dan sesuai standar tertinggi mulai dari perencanaan sistem hingga testing & commissioning.

Hydrostatic Testing

Hydrostatic Testing

Melayani jasa hydrotest tabung Fire Suppression yang wajib dilakukan setiap 5 tahun sekali untuk memverifikasi kekuatan dan keandalan semua komponen yang bekerja di bawah tekanan sesuai dengan standar CGA [Compressed Gas Association].

Service & Maintenance Fire Suppression

Service & Maintenance Fire Suppression

Jasa service dan maintenance Fire Suppression Systems sesuai prosedur NFPA dan standar pabrikan untuk semua merek. Layanan kami mencakup inspeksi dan testing harian, bulanan, 6 bulanan, tahunan, 2 tahunan, dan 5 tahunan.

Baca juga artikel lainnya:

Perbedaan FM-200 dan Novec-1230

Saat ini, ada banyak insinyur (Fire Engineer) yang hanya...

Pengujian Tekanan dan Puff pada Pipa Fire Suppression Systems

Halo pembaca yang budiman! Apakah Anda pernah berpikir tentang...

Instalasi Pemipaan Gaseous Agent Fire Suppression Systems

Dalam dunia proteksi kebakaran, Gaseous Agent Fire Suppression Systems...

Cara Menghitung Kebutuhan Gas FM-200 Menurut Standar NFPA 2001 Edisi 2022

Apakah masih ada yang menggunakan rumus "Volume x 0,5463"...

Approval & Certification Clean Agent Gas FM-200 Fire Suppression System

KIDDE - FENWALDengan lebih dari satu abad pengalaman sejak...

MSDS Gas Clean Agent Fire Suppression System Semua Merek Lengkap

Definisi MSDS [Material Safety Data Sheet] MSDS [material safety...

Let’s Start a Cool Project
Together