Dalam menerapkan proteksi ruangan dengan FM-200 Fire Suppression System, beberapa aspek perlu diperhatikan secara menyeluruh. Pertama, pengguna sistem harus memahami dengan baik cara kerja dan batasan sistem ini. Pemasangan sistem harus dilakukan oleh tenaga profesional yang berpengalaman untuk memastikan keefektifan dan keamanan sistem. Selain itu, sistem juga memerlukan perawatan berkala dan inspeksi rutin agar tetap berfungsi dengan baik dalam situasi darurat.
Penting juga untuk memberikan pelatihan kepada semua individu yang bertanggung jawab atas ruangan yang dilindungi oleh sistem ini. Pelatihan tersebut mencakup penggunaan sistem, tindakan darurat, dan protokol evakuasi. Penggunaan sistem harus sesuai dengan tujuan dan spesifikasi yang ditetapkan, serta mematuhi regulasi dan standar keselamatan yang berlaku.
Pemantauan terus menerus terhadap sistem juga diperlukan untuk mendeteksi potensi kerusakan atau kegagalan dalam fungsi operasionalnya. Seluruh proses instalasi, perawatan, dan inspeksi sistem harus didokumentasikan dengan baik untuk referensi di masa mendatang. Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, FM-200 Fire Suppression System dapat memberikan perlindungan yang optimal terhadap potensi kebakaran tanpa merusak barang atau peralatan di sekitarnya, serta memastikan keamanan ruangan dengan efisien.
Prinsip Kerja dan Keunggulan FM-200 Fire Suppression System
Prinsip kerja FM-200 Fire Suppression System didasarkan pada respons cepat dan pemadaman yang efektif dalam melindungi ruangan dari risiko kebakaran. Saat terdeteksi adanya kebakaran, sistem ini segera melepaskan gas FM-200 secara instan. Gas ini kemudian membentuk kabut yang menyelimuti seluruh ruangan, dengan tujuan mengurangi konsentrasi oksigen untuk memadamkan api.
Pentingnya memiliki setidaknya 85% kapasitas gas FM-200 yang tersedia dalam waktu 10 detik setelah pelepasan merupakan aspek krusial dalam keberhasilan sistem ini. Kecepatan respon ini membantu mencegah penyebaran api dan meminimalkan kerusakan yang mungkin terjadi.
FM-200 Fire Suppression System juga memiliki keunggulan karena tidak meninggalkan residu atau bekas, sehingga tidak merusak peralatan atau barang berharga di sekitarnya. Hal ini membuatnya ideal untuk melindungi ruangan yang berisi peralatan elektronik, arsip, atau barang-barang berharga lainnya.
Selain itu, kemampuan sistem ini untuk memberikan perlindungan menyeluruh menjadikannya pilihan yang tepat untuk berbagai jenis ruangan, mulai dari pusat data hingga ruang kontrol peralatan sensitif. Keberhasilan FM-200 Fire Suppression System sangat bergantung pada respon yang cepat, kapasitas gas yang memadai, dan kemampuannya memberikan perlindungan tanpa merusak peralatan di sekitarnya.
Room Integrity Testing atau Door Fan Test
Pemasangan sistem proteksi kebakaran ini dilakukan dengan cermat dan seksama, mengikuti pedoman yang telah ditetapkan dalam NFPA 2001 dan BS EN 15004-1. Proses tersebut mencakup langkah-langkah yang terinci dan spesifik, dengan pengujian integritas ruangan menjadi tahap yang sangat penting dalam menjamin keefektifan sistem tersebut. Pengujian integritas ini tidak hanya sekadar formalitas, melainkan menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa struktur ruangan memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan.
Pentingnya pengujian integritas ruangan ini terletak pada tujuan untuk memastikan bahwa gas FM-200, sebagai agen pemadam api, dapat bekerja optimal selama 10 menit setelah pelepasan. Hal ini menjadi kunci dalam mencegah risiko kebakaran berulang dan meminimalkan dampak potensialnya. Pedoman NFPA 2001 dan BS EN 15004-1 bukan hanya sebagai acuan teknis semata, tetapi juga sebagai panduan yang memainkan peran sentral dalam menentukan level kinerja maksimal dari sistem proteksi kebakaran ini.
Selain langkah pemasangan yang hati-hati, upaya untuk mencegah penyebaran gas ke luar ruangan juga menjadi fokus utama. Kedap rapatnya ruangan dan pengnonaktifan perangkat sirkulasi udara, seperti AC, blower, dan exhaust fan, saat terjadi pelepasan gas, menunjukkan komitmen untuk mengontrol sejauh mungkin penyebaran gas ke area luar. Tidak hanya sebagai tindakan pencegahan fisik, tetapi juga sebagai strategi untuk memutus rantai kimia api, mengurangi kadar oksigen, dan secara efektif menjaga keberhasilan sistem proteksi, langkah-langkah ini memainkan peran kunci dalam meminimalkan potensi bahaya dan risiko yang dapat terjadi.
Room Integrity Testing Standar
COUNTRY/ AREA | DOCUMENT | DESCRIPTION |
Europe [Eu] | ISO 14520-1 | Gaseous Fire Extinguishing Systems – General Requirements |
United Kingdom [UK] | BSEN 15004-1 | Fixed Fire Fighting Systems – Gas Extinguishing Systems |
United States [USA] | NFPA 2001 | Standard on Clean Agent Fire Extinguishing Systems |
Enclosure NFPA & Integrity Testing
Room Integrity Testing / uji integritas ruangan sesuai standar NFPA 2001 bukan hanya sebatas evaluasi tekanan gas FM-200 Fire Suppression, tetapi juga melibatkan serangkaian langkah untuk memastikan keseluruhan sistem bekerja dengan efektif. Proses ini mencakup penilaian struktur ruangan, sistem ventilasi, dan kebocoran potensial yang dapat mempengaruhi kinerja gas pemadam [extinguishing gas].
Selama tahap pemasangan, Room Integrity Testing menjadi momen kritis untuk memastikan bahwa semua komponen sistem terpasang dengan benar dan sesuai dengan standar NFPA. Hal ini mencakup pengecekan kebocoran pipa, ketersediaan peralatan pemadam kebakaran, dan penyesuaian parameter teknis sesuai spesifikasi perangkat.
Testing & Commissioning juga memainkan peran penting dalam Room Integrity Testing. Pada tahap ini, semua sistem dijalankan dan diuji untuk memastikan bahwa respons cepat dan pemadaman efektif dapat tercapai saat dibutuhkan. Pengujian ini mencakup simulasi kondisi darurat, uji tekanan, dan pengukuran konsentrasi gas pemadam kebakaran dalam ruangan.
Dengan langkah-langkah ini, Room Integrity Testing memastikan bahwa tekanan gas FM-200 terjaga, sambil memastikan keseluruhan sistem siap beroperasi secara optimal dan memberikan perlindungan yang efektif terhadap potensi risiko kebakaran. Sesuai dengan prinsip-prinsip NFPA 2001, uji ini mencakup evaluasi menyeluruh terhadap berbagai parameter teknis dan memastikan pelatihan personel serta simulasi evakuasi dilakukan sesuai persyaratan keamanan yang ditetapkan oleh NFPA.
Selain itu, Room Integrity Testing berdasarkan standar NFPA 2001 juga menekankan pentingnya evaluasi sistem deteksi kebakaran yang terintegrasi dengan FM-200 Fire Suppression. Proses ini mencakup penilaian kinerja sensor deteksi, pemantauan sinyal peringatan, dan interkoneksi yang efisien antara sistem deteksi dan pemadaman.
Saat melakukan Room Integrity Testing, verifikasi terhadap keandalan sensor deteksi kebakaran menjadi langkah kritis untuk memastikan deteksi dini yang akurat. Pemeriksaan terhadap sistem peringatan dan komunikasi juga diperlukan agar pemberitahuan kebakaran dapat disampaikan dengan cepat dan tepat kepada personel yang berwenang.
Selain aspek teknis, Room Integrity Testing juga mencakup peninjauan dokumentasi yang terkait dengan pemeliharaan rutin dan catatan inspeksi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa FM-200 Fire Suppression System tidak hanya berfungsi dengan optimal selama pengujian, tetapi juga dalam keadaan siap setiap saat.
Daftar Pengujian Persyaratan Ruangan
TYPE | INSPECT/REQUIREMENT |
Langit-langit (Ceiling) | Semua Penetrasi harus selesai, dengan layanan dan peralatan terpasang |
Langit-langit (Ceiling) | Semua Lubang/Penetrasi harus dihentikan api dan disegel |
Langit-langit (Ceiling) | Semua Plafon Palsu harus terpasang dan selesai |
Langit-langit (Ceiling) | Semua Penetrasi harus selesai, dengan layanan dan peralatan terpasang |
Dinding (Walls) | Semua Lubang/Penetrasi harus dihentikan api dan disegel |
Dinding (Walls) | Tempat Dinding bertemu dengan pelat langit-langit harus disegel |
Dinding (Walls) | Tempat Dinding bertemu dengan pelat lantai harus disegel |
Lantai (Floor) | Semua Penetrasi harus selesai, dengan layanan dan peralatan terpasang |
Lantai (Floor) | Semua Lantai Palsu harus selesai dan terpasang |
Lantai (Floor) | Semua Gril Lantai terpasang |
Pintu (Doors) | Semua Pintu dan bingkainya harus terpasang |
Pintu (Doors) | Pintu berayun keluar dan otomatis menutup |
Pintu (Doors) | Jika pintu dapat dikunci dari luar, tombol darurat terpasang untuk keluar |
Saluran Udara (Ductwork) | Semua Damper [api/motorized] terpasang dan mampu memberikan segel yang benar |
Pelepasan Tekanan (Pressure Relief) | Semua sistem Pelepasan Tekanan terpasang dengan semua damper |
Sistem Pembersihan (Purge System) | Semua Sistem Pembersihan terpasang dengan semua damper |
Kondisi Ruangan Secara Umum (General Room Condition) | Pastikan rute keluar darurat di sekitar peralatan dan lorong bersih |
Kondisi Ruangan Secara Umum (General Room Condition) | Pencahayaan darurat dan tanda arah terpasang dan beroperasi |
Kondisi Ruangan Secara Umum (General Room Condition) | Tanda darurat/peringatan terpasang, sesuai dengan kode dan regulasi lokal, di semua pintu masuk ke ruangan, baik eksternal maupun internal |
Sistem (System) | Alarm, Beacon, dan Strobe Light beroperasi segera setelah terdeteksi. Mereka harus beroperasi hingga sistem diatur ulang |
Prosedur / Metode Integerity Testing
Di bawah ini merinci langkah-langkah yang akan diselesaikan untuk melakukan Uji Integritas Ruangan [Room Integrity Testing] secara lengkap:
Langkah 1: Instruksi untuk Kontraktor Spesialis
- Klien, Manajer Gedung, dan Kontraktor Utama/Umum harus menunjuk Kontraktor Spesialis untuk mengawasi, menyelesaikan, dan mengesahkan pekerjaan.
Langkah 2: Penerbitan dan Tinjau Dokumentasi
- Kontraktor spesialis akan menerbitkan semua dokumentasi termasuk metode pengujian, gambar, dan prasyarat.
Langkah 3: Atur Tanggal Pengujian
- Klien, Manajer Gedung, dan Kontraktor Utama/Umum harus memberikan pemberitahuan kepada Kontraktor Spesialis kapan pengujian dapat dilakukan.
Langkah 4: Kondisi Ruangan dan Status Sistem
- Klien, Manajer Gedung, dan Kontraktor Utama/Umum sebelum pengujian dilakukan dan Kontraktor Spesialis tiba, harus menyelesaikan peninjauan menyeluruh terhadap ruangan dan perimeternya untuk memastikan semua prasyarat terpenuhi.
- Ini mencakup pemeriksaan dinding, pintu permanen, lubang pekerjaan pembangun, sistem ventilasi, peredam api/bermotor, dan sistem gas.
Langkah 5: Informasi ke Dokumen
- Setelah berada di lokasi untuk menyelesaikan pengujian, Kontraktor Khusus akan memeriksa semua pengukuran ruangan untuk menghitung volume ruangan yang dilindungi.
- Informasi yang ingin ditangkap mencakup lindungi volume ruangan, tinggi minimum yang dilindungi, suhu pengoperasian ruangan normal, berat Agen Bersih, dan waktu retensi minimum Agen Bersih.
Langkah 6: Masukkan Data & Hitung
- Dari data yang dikumpulkan pada Langkah 5, hitung dan tambahkan informasinya ke dalam perangkat lunak Pengujian Integritas Ruangan.
- Perangkat lunak pengujian akan menentukan ketinggian gas yang akan ditahan dan retensinya.
Langkah 7: Penyiapan Peralatan Pengujian
- Setelah semua prasyarat dan pemeriksaan selesai, Kontraktor Khusus harus menyiapkan peralatan sementara yang digunakan, memastikan tidak ada kebocoran di sekitar instalasi sementara yang dapat mempengaruhi pengujian.
- Peralatan melibatkan kusen pintu untuk kain dan kipas pemasangan, kipas pintu yang dikalibrasi, kit selang, catu daya, dll.
[lihat di bawah bagian Kit Pengujian Integritas Ruangan untuk daftar lengkap peralatan]
Langkah 8: Selesaikan Tes Tekanan Positif
- Kontraktor Spesialis akan menyalakan kipas angin, menciptakan tekanan positif dalam ruangan.
- Komputer/perangkat lunak akan mengontrol tekanan kipas dengan memantau perbedaan selang yang terletak di kedua sisi kipas, membaca tekanan yang berbeda.
- Setelah semua pengukuran dilakukan, kipas akan dimatikan dan perhitungan kebocoran dilakukan.
Langkah 9: Selesaikan Uji Tekanan Negatif
- Setelah tes positif selesai dan semua informasi dicatat, kipas angin akan dinyalakan dan dibalik untuk menciptakan tekanan negatif.
- Komputer/perangkat lunak akan mengontrol tekanan kipas dengan memantau perbedaan selang yang terletak di kedua sisi kipas, membaca tekanan yang berbeda.
- Setelah semua pengukuran dilakukan, kipas akan dimatikan dan perhitungan kebocoran dilakukan.
Langkah 10: Perhitungan Akhir
- Dari pembacaan tersebut, Kontraktor Spesialis akan memeriksa apakah komputer/perangkat lunak telah menghitung keseluruhan waktu penyimpanan/retensi ruangan, untuk memastikan kesesuaiannya dengan persyaratan setempat.
Langkah 11: Laporan Akhir
- Setelah pengujian selesai dan kebocoran ruangan sesuai dengan persyaratan setempat, Kontraktor Khusus akan mengeluarkan laporan kepada Klien, Manajer Gedung, dan Kontraktor Utama/Umum.
- Laporan mencakup informasi seperti karakteristik aliran kebocoran penutup, desain konsentrasi pemadam, jumlah pemadam yang disediakan, ukuran dan tinggi kandang, volume ruangan terlindung, ketinggian bahaya tertinggi, suhu ruangan, perkiraan waktu tunggu minimum, sketsa ruang terlindung yang sedang diuji, dan hasil tes.
Langkah 12: Jika Tes Gagal
- Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa integritas ruangan tidak dapat mempertahankan konsentrasi zat gas yang benar, inspeksi harus dilakukan oleh Kontraktor Spesialis yang menyelesaikan pengujian.
- Pemeriksaan dilakukan pada ruangan dalam kondisi bertekanan, menggunakan pena asap atau tongkat asap untuk memeriksa kusen pintu, sambungan dinding, lubang penetrasi, peredam api, dan perlengkapan ventilasi.
- Setelah masalah ditemukan dan diperbaiki, pengujian harus diulang hingga ruangan lulus uji integritas atau telah memenuhi semua persyaratan.
Berapa lama waktu Room Integerity Testing
Durasi tes integritas ruangan dapat bervariasi tergantung pada hasilnya. Jika tes berjalan lancar tanpa masalah, biasanya selesai dalam waktu kurang dari 1 jam. Namun, jika ada masalah yang terdeteksi selama tes, waktu penyelesaian akan tergantung pada seberapa cepat perbaikan dapat dilakukan. Selain itu, waktu yang dibutuhkan juga dipengaruhi oleh ketersediaan kontraktor untuk kembali ke lokasi dan melakukan tes ulang setelah perbaikan selesai.
Penting untuk dipahami bahwa penyelesaian masalah dan waktu perbaikan akan mempengaruhi total durasi tes. Oleh karena itu, koordinasi yang efektif antara kontraktor spesialis, klien, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan dan memastikan ruangan memenuhi standar NFPA 2001.
Hal ini menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara semua pihak terlibat dalam proses tersebut. Kesepakatan yang jelas mengenai jadwal dan tanggung jawab masing-masing pihak dapat membantu memastikan bahwa perbaikan dilakukan dengan cepat dan tepat waktu.
Selain itu, pemahaman yang mendalam tentang hasil tes dan implikasinya terhadap keselamatan ruangan sangatlah penting. Jika ada masalah yang terdeteksi, perlu ada upaya untuk memahami akar penyebabnya dan melaksanakan perbaikan dengan cermat. Ini dapat melibatkan evaluasi ulang desain sistem proteksi kebakaran atau perbaikan fisik pada struktur ruangan.
Apa Itu Waktu Retensi ?
Waktu retensi, sebagaimana yang ditentukan oleh National Fire Protection Association [NFPA], adalah periode waktu selama 10 menit. Tujuan waktu retensi ini adalah untuk memastikan bahwa konsentrasi desain minimum (MDC) sebesar 85% dari bahan pemadam dapat dipertahankan pada ketinggian perlindungan minimum (H) yang telah ditetapkan di dalam ruangan selama periode retensi yang telah ditentukan, yaitu 10 menit.
Dengan menetapkan waktu retensi sebesar 10 menit, NFPA memastikan bahwa konsentrasi bahan pemadam kebakaran dapat dijaga pada tingkat yang memadai selama periode kritis setelah pelepasan. Hal ini mendukung efektivitas sistem pemadam kebakaran FM-200 dalam merespons dan memadamkan potensi kebakaran dengan cepat, sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan oleh NFPA.
Penetapan waktu retensi selama 10 menit juga bertujuan untuk memberikan jendela waktu yang memadai bagi sistem pemadam kebakaran untuk menanggapi dan mengatasi kebakaran sebelum membesar dan menyebar ke area yang lebih luas. Dengan demikian, waktu retensi yang ditetapkan NFPA tidak hanya menjadi parameter untuk memastikan konsentrasi bahan pemadam yang memadai, tetapi juga sebagai strategi untuk mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas respons sistem pemadam kebakaran.
Selain itu, waktu retensi yang telah ditetapkan juga memungkinkan para inspektur dan operator sistem pemadam kebakaran untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja sistem secara berkala. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sistem tetap berfungsi dengan baik dan memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan oleh NFPA.
Dengan demikian, pemahaman tentang waktu retensi dan implementasinya menjadi kunci dalam memastikan bahwa sistem pemadam kebakaran FM-200 dapat memberikan perlindungan yang optimal terhadap potensi kebakaran, sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.
Kapan Harus Menyelesaikan Room Integrity Testing
Pengujian integritas ruangan harus diselesaikan dalam tiga keadaan khusus:
Setelah Pekerjaan Konstruksi Baru:
- Diperlukan pengujian setelah instalasi sistem pemadam kebakaran gas baru di dalam ruangan.
- Hal ini memastikan bahwa integritas ruangan memenuhi persyaratan standar setelah penyelesaian konstruksi.
- Pengujian juga memberikan keyakinan kepada pemilik proyek dan pengguna akhir bahwa integritas ruangan sudah memadai untuk sistem proteksi kebakaran yang dipilih.
Setelah Modifikasi Besar pada Enklosur:
- Setiap modifikasi signifikan pada selungkup setelah pengujian awal, seperti pembuatan lubang untuk instalasi layanan tambahan atau pekerjaan penyegelan perbaikan, memerlukan pengujian ulang integritas ruangan.
- Tingkat skala pekerjaan akan memengaruhi apakah pengujian diperlukan atau tidak.
- Jika modifikasi bersifat kecil dan telah ditentukan bahwa pengujian tidak diperlukan, dokumentasi harus disimpan untuk informasi di masa mendatang.
Setiap 12 Bulan (Program Pemeliharaan):
- Sebagai praktik umum industri, uji integritas ruangan harus diselesaikan setiap 12 bulan dalam kawasan lindung, sesuai dengan program pemeliharaan umum untuk sistem penindasan.
- Ini memberikan keyakinan tambahan dan mungkin merupakan persyaratan dari perusahaan asuransi gedung.
- Standar NFPA dan BS mencatat bahwa pemeriksaan atau pengujian setiap tahun diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan yang dapat mempengaruhi integritas selungkup atau kinerja sistem pemadam kebakaran.
- BS EN 15004 dan NFPA 2001 menekankan perlunya pengujian ulang jika terjadi perubahan yang dapat mempengaruhi kebocoran atau kinerja alat pemadam. Jika perubahan tersebut tidak dapat ditentukan secara visual, maka pengujian integritas ruangan harus diulangi untuk memastikannya.
Our Serivices Provide Integrated Solutions
Isi Ulang Refilling Clean Agent Gas
Melayani refilling isi ulang clean agent gas fire suppression: FM-200 (HFC-227ea), EFKA 5112, Novec-1230 (FK-5-1-12), Inergen, Argonite, RF-36 (HFC-236fa), dan CO2 System.
Pemasangan Instalsi Fire Suppression
Melayani Jasa instalasi fire suppression system. Tim profesional kami menjamin pemasangan yang cepat, ramah lingkungan, dan sesuai standar tertinggi mulai dari perencanaan sistem hingga testing & commissioning.
Hydrostatic Testing
Melayani jasa hydrotest tabung Fire Suppression yang wajib dilakukan setiap 5 tahun sekali untuk memverifikasi kekuatan dan keandalan semua komponen yang bekerja di bawah tekanan sesuai dengan standar CGA [Compressed Gas Association].
Service & Maintenance Fire Suppression
Jasa service dan maintenance Fire Suppression Systems sesuai prosedur NFPA dan standar pabrikan untuk semua merek. Layanan kami mencakup inspeksi dan testing harian, bulanan, 6 bulanan, tahunan, 2 tahunan, dan 5 tahunan.
Perbedaan FM-200 dan Novec-1230
Saat ini, ada banyak insinyur (Fire Engineer) yang hanya...
Pengujian Tekanan dan Puff pada Pipa Fire Suppression Systems
Halo pembaca yang budiman! Apakah Anda pernah berpikir tentang...
Instalasi Pemipaan Gaseous Agent Fire Suppression Systems
Dalam dunia proteksi kebakaran, Gaseous Agent Fire Suppression Systems...
Cara Menghitung Kebutuhan Gas FM-200 Menurut Standar NFPA 2001 Edisi 2022
Apakah masih ada yang menggunakan rumus "Volume x 0,5463"...
Approval & Certification Clean Agent Gas FM-200 Fire Suppression System
KIDDE - FENWALDengan lebih dari satu abad pengalaman sejak...
MSDS Gas Clean Agent Fire Suppression System Semua Merek Lengkap
Definisi MSDS [Material Safety Data Sheet] MSDS [material safety...